Jakarta – Xyloband tengah menjadi pembicaraan hangat warganet setelah persentase pengembaliannya di Jakarta ternyata lebih rendah dari kota di negara lain. Penasaran apa itu Xyloband dan bagaimana cara kerjanya?
Xyloband adalah salah satu contoh dari teknologi yang mampu menghadirkan pengalaman yang luar biasa bagi penonton konser. Dengan Xyloband, penonton tidak hanya mendengarkan musik, tetapi juga menjadi bagian dari pertunjukan.
Xyloband juga menunjukkan bahwa cinta dan kreativitas dapat menghasilkan karya yang spektakuler.
Apa Itu Xyloband?
Salah satu hal yang membuat konser Coldplay menjadi pengalaman yang tak terlupakan adalah melihat warna-warni yang menyala mengikuti irama musik. Warna-warni itu berasal dari gelang yang dibagikan kepada penonton sebelum memasuki area konser. Gelang itu bernama Xyloband, sebuah inovasi teknologi yang diciptakan oleh seorang penggemar Coldplay.
Xyloband dibuat oleh Jason Regler, seorang penggemar Coldplay yang terinspirasi oleh lirik lagu Fix You. Jason dan anaknya adalah fans berat Coldplay dan berkesempatan untuk menonton konser Coldplay di Newcastle yang diselenggarakan secara kecil-kecilan. Lambat laun Jason memiliki hubungan yang baik dengan Coldplay hingga akhirnya band ini tampil di Glastonbury Festival pada tahun 2005.
Saat itu, Chris Martin membawakan lagu Fix You dari album X&Y yang keluar di tahun yang sama. Jason terinspirasi dengan liriknya yang berbunyi, ” lights will guide you home and ignite your bones, and I will try to fix you “. Kemudian ia berinisiatif untuk membuat gelang yang bisa menyala dan mengikuti musik. Ia mengajukan ide tersebut kepada manajemen Coldplay dan mendapat dukungan penuh dari band ini.
Jason kemudian mendirikan perusahaan RB Concepts Ltd bersama dengan pengusaha Clive Banks untuk meluncurkan Xyloband. Proses pembuatan Xyloband memakan waktu sekitar enam tahun dan melibatkan banyak uji coba. Jason mengatakan bahwa Xyloband adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan cinta kepada Coldplay.
Sejak Kapan Xyloband Digunakan
Xyloband pertama kali digunakan dalam konser UNSTAGED di Madrid pada tahun 2011. Penggunaan gelang tersebut akhirnya semakin dikenal saat konser Xylo Myloto pada tahun 2012. Sejak itu, Xyloband menjadi salah satu ciri khas dari konser Coldplay yang selalu memberikan kejutan dan keindahan bagi penonton.
Xyloband juga digunakan dalam konser Music of the Spheres World Tour yang digelar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 15 November 2023, menjadi salah satu konser terbesar dan terbaik yang pernah diadakan di Indonesia. Penonton yang berjumlah sekitar 80 ribu orang dapat merasakan sensasi Xyloband yang menyala sesuai dengan lagu-lagu Coldplay.
Cara Kerja Xyloband
Xyloband adalah gelang yang berisi dioda pemancar cahaya (LED) dan penerima frekuensi radio. Kedua komponen ini bekerja selaras sehingga lampu LED akan menyala dan menciptakan beragam efek visual mengagumkan selama konser. Lampu-lampu yang dihasilkan sangat bervariasi, mulai dari biru, hijau, kuning, putih, dan lain-lain.
Xyloband bekerja dengan menciptakan beberapa pola lampu kilat dengan LED RGB yang dapat berubah warna. Ini dapat diprogram untuk menciptakan beragam efek visual. Xyloband juga dapat menyesuaikan dengan beat lagu yang sedang dinyanyikan. Misalnya, saat Coldplay membawakan lagu Viva La Vida, Xyloband akan berkedip dengan warna merah dan kuning yang menggambarkan semangat revolusi.
Xyloband memiliki daya jangkau hingga 400 meter dan baterai yang tahan lama hingga 18 jam. Gelang ini juga dirancang untuk bisa digunakan berkali-kali, sehingga dikenal sebagai teknologi yang ramah lingkungan. Karenanya Xyloband wajib dikembalikan setelah konser selesai, dan Coldplay biasanya mencatat dalam hitungan persen seberapa banyak penonton mengembalikan gelang mereka.
Image Dynamics selaku konsultan public relations promotor Coldplay Music of the Spheres World Tour 2023 Jakarta mengumumkan jumlah pengembalian gelang Xyloband dari penonton di Indonesia. https://mantrasungokong.com
“Pihak manajemen Coldplay telah mengkonfirmasi kepada pihak promotor, yaitu TEM Presents dan PK Entertainment, bahwa tingkat pengembalian Xyloband untuk konser Coldplay yang berlangsung pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta adalah 77%,” ungkap pihak Image Dynamics dalam keterangan resminya.